Upacara Tingalan Jumenengan (peringatan kenaikan tahta) ke-21 Sampeandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan SISKS Paku Buwono XIII pada Sabtu (25/01/2025) berlangsung meriah.
Bertempat di Sasana Sewaka Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Surakarta/Keraton Solo), upacara peringatan kenaikan tahta sang raja tersebut dihadiri oleh ratusan kerabat, sentana dalem keraton, dan tamu undangan.
Pengageng Parentah Keraton, KGPH Dipokusumo, menyebut upacara peringatan kenaikan tahta merupakan tradisi turun- temurun.
“Hari ini adalah proses Tingalan Dalem Jumenengan yang ke 21 tahun, SISKS Paku Buwono XIII. Ini merupakan prosesi adat yang sudah rutin diselenggarakan,” ujar dia
Gusti Dipo, sapaan akrabnya, menyebut Tingalan Jumenengan memiliki makna untuk senantiasa melestarikan budaya.
“Jadi nanti ada gamelan, dan Tari Bedhaya Ketawang. Tari Bedhaya Ketawang ini sudah diakui sebagai warisan budaya tak benda, yang nanti akan ditampilkan,” terang dia.
KGPH Dipokusumo menambahkan, pihak keraton juga telah memberikan penghargaan kepada sejumlah pihak.
Adapun penghargaan tersebut, seperti gelar dan pangkat, kepada beberapa kepala daerah dari luar Jawa.
“Ada yang mendapat gelar kekancingan seperti kemarin ada yang dari Minahasa, Sulawesi,” tambah dia.
Kerabat Keraton sekaligus Ketua Majelis Adat Kerajaan Nusantara, KPH Eddy S. Wirabhumi, dalam kesempatan yang sama mengungkapkan proses Tingalan Jumenengan telah sesuai prosedur adat dan tradisi.
“Ya secara umum ini acara rutin yang sudah diadakan tahun ke tahun, dan diselenggarakan sudah seperti seharusnya,” jelas dia
Melalui rangkaian acara Tingalan Jumenengan, Eddy mengungkapkan, Keraton Kasunanan Surakarta ingin berkontribusi lebih di bidang ekonomi, kebudayaan, dan pariwisata.
“Prosesi ini dilakukan untuk lebih memperkental kebudayaan di Keraton Surakarta, secara luas juga Kota Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa,” pungkas Eddy
Sumber : https://www.soerakarta.id/ dan https://radarsolo.jawapos.com/
